Teknik Pembiakan dan Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Virus

Ilustrasi virus, Sumber: freepik.com

Virus adalah entitas mikroskopis yang dapat menyebabkan penyakit pada makhluk hidup, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan. Proses pembiakan virus menjadi suatu aspek penting dalam memahami cara penyebaran penyakit dan pengembangan vaksin. Artikel ini akan menjelaskan proses pembiakan virus serta implikasinya dalam ilmu pengetahuan.

Proses Pembiakan Virus

Pembiakan virus terjadi dalam sel inang, yaitu sel yang diinfeksi oleh virus untuk menghasilkan kopi virus baru. Proses ini melibatkan beberapa tahap, termasuk:

  1. Penempelan (Attachment): Virus terlebih dahulu menempel pada permukaan sel inang dengan menggunakan protein yang ada pada permukaan virus dan reseptor sel inang.
  2. Penetrasi (Penetration): Virus memasukkan materi genetiknya ke dalam sel inang, baik dengan menyuntikkan materi genetik langsung ke dalam sel atau dengan masuk bersama sel inang saat sel inang menelan virus.
  3. Replikasi Genetik (Replication): Materi genetik virus diurai dan direplikasi di dalam sel inang menggunakan mesin replikasi sel inang.
  4. Transkripsi dan Translasi (Transcription and Translation): Materi genetik virus diubah menjadi protein melalui proses transkripsi (pembuatan RNA dari DNA) dan translasi (pembuatan protein dari RNA).
  5. Perakitan (Assembly): Komponen-komponen virus yang baru diproduksi dirakit untuk membentuk virus yang lengkap.
  6. Pelepasan (Release): Virus baru dikeluarkan dari sel inang, merusak sel inang dalam proses tersebut.

Teknik Inokulasi

Pembiakan virus bisa dibilang lebih sulit jika dibandingkan mengembangbiakan bakteri. Maka dari itu, dalam teknik di laboratorium digunakan metode inokulasi. Adapun inokulasi yang bisa diterapkan untuk pembiakan virus: 
  1. Inokulasi secara in vivo: menggunakan hewan sebagai tempat pembiakan virus sangat bergantung pada jenis virus yang akan dicoba serta lokasi anatomi dari sel yang dituju untuk eksperimen. Sebenarnya tidak hanya pada tahap pembiakan bakteri, studi yang dilakukan pada tikus sangat banyak faktor pengganggu. Dengan demikian, peneliti yang akan meneliti menggunakan hewan seperti tikus perlu mempertimbangkan dan meminimalisir faktor bias yang mungkin dapat menggangu hasil penelitian. Metode inokulasi virus yang bisa dilakukan pada hewan tikus yaitu melal
  2. Inokulasi pada telur berembrio:  Telur yang digunakan adalah telur ayam dan waktu yang diperlukan untuk inokulasi pada embrio yaitu 9-14 hari. Masing-masing waktu pengeraman pada telur berbeda mulai dari 3 hingga 5 x 24 jam. 
  3. Inokulasi pada jaringan: jaringan yang digunakan yaitu segala jenis jaringan dan akan sangat baik jika menggunakan jaringan yang masih berada dalam makhluk hidup. Hal tersebut dikarenakan virus membutuhkan inang sebagai sumber nutrisi untuk berdiferensiasi. 

Implikasi dalam Ilmu Pengetahuan

Pemahaman tentang proses pembiakan virus memiliki implikasi besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti:

  1. Kedokteran: Memahami cara virus berkembang biak membantu dalam pengembangan obat antivirus dan vaksin. Penelitian intensif pada pembiakan virus mendukung pengembangan terapi untuk mengatasi penyakit virus, seperti HIV, influenza, dan COVID-19.
  2. Virologi: Ilmu virologi mengkaji aspek-aspek pembiakan virus untuk mengidentifikasi potensi titik lemah virus yang dapat dijadikan sasaran dalam upaya pengembangan obat.
  3. Imunologi: Studi pembiakan virus berkontribusi pada pemahaman respons imun terhadap infeksi virus. Ini dapat digunakan untuk meningkatkan strategi pencegahan dan pengobatan.
  4. Bioteknologi: Proses pembiakan virus juga dimanfaatkan dalam bidang bioteknologi untuk produksi vaksin dan protein rekombinan.
  5. Ekologi dan Lingkungan: Pemahaman terhadap pembiakan virus membantu memahami peran virus dalam ekosistem dan dampaknya pada organisme inang.

Posting Komentar